Kongres APENMASI di buka oleh Wapres Jusuf Kalla

Oleh: Zulkarnain Anu . 7 Maret 2019 . 14:04:00

Wapres Jusuf Kalla: Tugas Kita Cerdaskan Bangsa

Jakarta (6/3/2019) – Salah satu tujuan bangsa adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk memakmurkan bangsa, terdapat satu elemen penting yang harus didorong yaitu mencerdaskan semua lapisan masyarakat.

“Jadi tugas kita bukan hanya mendidik tapi juga mencerdaskan. Oleh karena itulah maka artinya bangsa yang dicerdaskan bukan hanya anak didik yang sekarang memasuki sekolah secara resmi, tapi yang harus dimajukan ialah semuanya,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka Kongres I Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia (APENMASI), di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Rabu (6/03/2019).

Lebih jauh Wapres mengungkapkan, tidak semua masyarakat memiliki akses untuk memasuki pendidikan formal. Terutama di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dimana pendidikan belum dapat menjangkau daerah terpencil dan masalah ekonomi merupakan salah satu faktor penghalang. Sehingga permasalahan akses ini menjadi masalah nasional.

Untuk itu, Wapres menerangkan, Pemerintah memiliki program dalam mengurangi kesenjangan akses pendidikan formal dengan memberikan pendidikan non-formal, diantaranya melalui program kejar paket A, B, dan C, serta membuka Universitas Terbuka untuk masyarakat kurang mampu.

“Tahun 50-an banyak program PBH, Pemberantasan Buta Huruf, ini semua contohnya, lalu ada pendidikan-pendidikan, pelatihan-pelatihan tentang koperasi, tentang pertanian, dan sebagainya, yang menjadi modal masyarakat untuk bekerja dan cerdas untuk memajukan bangsa ini,” ucapnya.

Sementara, Wapres melanjutkan, saat ini Pemerintah juga sedang meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dengan vokasi untuk tingkatkan kemampuan masyarakat dalam beradaptasi di lapangan kerja.

“Selain itu kita selalu ingin membatasi, karena juga demi martabat bangsa, untuk tidak lagi mengirim tenaga pembantu rumah tangga untuk bekerja di luar negeri yang gajinya pasti lebih rendah dibanding yang mempunyai skill. Oleh karena itu dapat kita jelaskan bahwa pendidikan kemasyarakatan ini dapat meningkatkan kemampuan kita sehingga tidak timbul diskriminasi akibat kurangnya pendidikan di masyarakat,” tegasnya.

Oleh karena itu, Wapres mengapresiasi APENMASI atas kongres yang diadakan karena memiliki misi untuk memperluas akses pendidikan ke masyarakat yang lebih luas lagi dan secara intensif.

Sebelumnya, Ketua Umum APENMASI Prof Hafid Abbas, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wapres atas kesediaannya memberikan pembekalan kepada para peserta kongres sekaligus membuka Kongres perdana APENMASI.

“APENMASI telah mengidenti kasi 18 kelompok masyarakat yang memiliki tingkat kerawanan sosial dan ekonomi yang tinggi seperti petani, masyarakat adat, pengungsi, buruh miskin, dan anak dengan gizi buruk untuk mendapat perhatian prioritas. Terdapat 128 agenda strategis nyata yang telah disusun dan akan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk membebaskan kelompok tersebut dari alam keterbelakangan. Oleh karena itu, “Pemberdayaan Masyarakat Tertinggal” diambil sebagai tema kongres,” jelas Hafid.

Sebagai informasi, APENMASI merupakan wadah para pakar, peneliti, ilmuwan dan praktisi pendidikan masyarakat yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta (PTN dan PTS) di seluruh tanah air. Organisasi ini menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan kesetaraan, pengembangan minat dan pribadi, serta memberi pembekalan pengetahuan dan keterampilan dasar hidup untuk terus berkontribusi menjangkau mereka yang miskin dan tertinggal.

Kongres dihadiri oleh 250 orang peserta. Adapun tiga tujuan kongres APENMASI adalah untuk mempertemukan sejumlah PTN dan PTS yang memiliki program studi Pendidikan Masyarakat beserta jaringan mitranya baik dari dalam dan luar negeri untuk memperkuat sinergi dan kerja sama dalam pelaksanaan tri-dharma perguruan tinggi; membahas penerapan agenda strategis APENMASI sesuai dengan koridor masing-masing perguruan tinggi dengan fokus pada 18 komunitas sasaran masyarakat yang rentan terhadap berbagai persoalan sosial dan ekonomi; menerapkan agenda strategis pada masyarakat tertinggal hingga pranata sosial paling bawah di tingkat Kecamatan dan Kelurahan.

Pembukaan ditandai dengan penyerahan buku Agenda Strategis APENMASI dan buku berjudul Jusuf Kalla Journey: Peace, Democracy, and Diversity. Memory of Humanity kepada Wapres serta pemukulan gong. Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi, Tim Ahli Wapres Azyumardi Azra, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud.

 

Agenda

6 - 7 Maret 2019

Kongres APENMASI

APENMASI merupakan wadah para pakar, peneliti, ilmuwan dan praktisi pendidikan masyarakat yang tersebar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta (PTN dan PTS) di seluruh tanah air.