Jurusan Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema "Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pemberdayaan Media Digital serta Pelatihan Barista pada Remaja Putus Sekolah", Kamis, 23 Mei 2025, bertempat di Aula Kantor Desa Polohungo, Kecamatan Dulupi.

Kegiatan ini diikuti oleh remaja putus sekolah, dihadiri oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Masyarakat, dan juga dosen-dosen Jurusan Pendidikan Masyarakat yang turut memberikan dukungan dan motivasi kepada peserta.

Dalam sambutannya, Dr. Misran Rahman, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi remaja putus sekolah, yang selama ini kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri secara maksimal. “Kegiatan ini kami selenggarakan untuk memberikan pengetahuan praktis yang dapat diimplementasikan langsung oleh para peserta, khususnya dalam bidang pendidikan kecakapan hidup dan keterampilan digital yang kini sangat dibutuhkan di era modern ini,” ungkapnya.

Para peserta juga mendapatkan materi pelatihan yang meliputi teknik pembuatan kopi barista, yang meliputi cara menyeduh kopi dengan berbagai metode serta teknik-teknik dasar dalam menyajikan kopi yang nikmat. Pelatihan barista ini diharapkan dapat memberikan keterampilan wirausaha yang dapat mereka manfaatkan untuk membuka usaha kedai kopi atau bekerja di industri perkopian.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman tentang strategi pemasaran produk menggunakan media digital, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Dalam materi ini, mereka diajarkan bagaimana cara memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan produk mereka secara efektif, mulai dari pembuatan konten yang menarik hingga teknik pemasaran yang dapat meningkatkan daya tarik pelanggan.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi peserta, dengan membekali mereka tidak hanya keterampilan praktis dalam membuat kopi dan pemasaran digital, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemampuan kewirausahaan. Dengan keterampilan yang diperoleh, diharapkan remaja putus sekolah di Desa Polohungo dapat menciptakan peluang kerja baru, meningkatkan taraf hidup mereka, dan berkontribusi lebih aktif dalam perkembangan ekonomi lokal serta masyarakat secara keseluruhan.